Rabu, 15 Juni 2022

Pelajar NU NGT

Mbois !!! PAC GP Ansor Ngantang akan adakan Diklatsar Banser, Begini Syarat dan Ketentuannya

Ngantang, Pelajar NU Online
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Ngantang, akan menyelenggarakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser). 


Ketua Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kec. Ngantang, Sahabat Agung Indarto mengatakan kegiatan itu merupakan bagian dari syarat mutlak bagi pemuda yang ingin menjadi anggota Banser-Ansor yang sah secara aturan (baca: AD-ART).


“Tujuannya adalah untuk memperkuat pagar baja gerakan pemuda Ansor, kita ketahui semua bahwa sudah 2 tahun kita vakum dari gerakan karna pandemi kemarin, dan itu sangat terasa sekali dampaknya terhadap kita semua,” paparnya.


Untuk diketahui, Banser merupakan salah satu bidang Katalisator dalam Pimpinan GP Ansor. Tugas utama Banser adalah menjadi satuan tugas yang siap diterjunkan di segala medan seperti bencana alam, bakti sosial, pengamanan pengajian, pengawalan Ulama dan sebagainya.


“Kami mengajak seluruh pemuda yang ingin berorganisasi sekaligus menegakkan dan menjaga Ahlusunnah waljamaah (Aswaja), mari bergabung dengan Diklatsar Banser Ansor Ngantang,” ajaknya.


Kegiatan pelatihan meliputi kegiatan indoor dan outdoor. Kegiatan ruang meliputi kegiatan keagamaan seperti salat berjamaah dan materi tentang ke-Aswajaan, ke-NUan, materi kebangsaan, materi soal Proxy War, dan lain sebagainya.


“Mereka menjadi satuan tugas pemuda yang menopang organisasasi di atasnya, yaitu NU,” tukasnya.


Mendaftar menjadi anggota Banser harus memenuhi persyaratan seperti mempunyai Identitas diri, rekomendasi dari ranting atau PAC setempat.


“Syarat-syarat lain adalah sanggup mengikuti seluruh kegiatan yang kami laksanakan,” tutupnya.


Untuk target jumlah peserta yang akan mengikuti, Sahabat Purnomo atau Ndan Purnomo menargetkan bahwa nanti setiap ranting harus mendelegasikan minimal 10 personil untuk mengikuti Diklatsar Banser ini.


"itu target kami, setidaknya dalam mengoptimalkan pasukan Banser Ansor ini kita harus saling mbahu-membahu." kata ndan Purnomo selaku Komandan Kasatkoryon Banser.


Pada rapat pertama ini, pelaksanaan Diklatsar Banser di tetapkan bertempat di MI Miftahul Huda Kasin Desa Jombok dan di kukuhkan pula ketua panitia atau pelaksana yakni Ndan Imam atau lebih populer di panggil Mbah Imam.


"Diklatsar Banser akan berlangsung selama tiga hari yakni hari jumat-ahad 22-24 Juli 2022 dan akan diisi oleh pemateri yang kompeten dibidangnya. Dan untuk masalah adminitrasi mohon untuk setiap ranting masing-masing untuk di akomodir," jelas Ndan Imam saat memberikan sambutan Sosialisasi di Majlis Rijalul Ansor (14/6/2022)


"ini menjadi harapan kita semua karena Banser merupakan salah satu elemen penting pertama sebagai wadah lembaga warga besar Nahdatul ulama yang mengawal masa depan Nahdatul Ulama khususnya mengawal para kyai, mengawal para alim ulama untuk menjaga masa depan Nahdatul Ulama," Nasehat Ketua Rijalul Ansor Ust. Fajar, pada saat memberikan Tausiyah pada kegiatan Rijalul Ansor Ngantang yang bertempat di Balai dusun Sedawun desa Pandansari selasa petang 14 juni 2012

 (Ulum/Red)

Sabtu, 11 Juni 2022

Pelajar NU NGT

ANJANGSANA : Rutinan Pengurus PAC, Istiqomahkan Wirid Rotib Al-Hadad


Ngantang, Pelajar NU Online

Pengurus IPNU-IPPNU Ngantang, menggelar rutinan yang di namai Anjangsana. Hal ini tak lain adalah untuk memicu solidaritas para pengurus untuk senantiasa mengakrapkan diri bersama dalam silaturahim.


Adapun Dzikir yang di baca adalah Rotib Alhadad yang susun oleh Ulama Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) asal Hadramaut, yaitu Sayidina Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad al Haddad (1055-1132 H), rotib ini dibaca dari awal hingga khatam.


“Kita memilih Wirid Rotib Al-Hadad ini karena isinya tidak hanya masyhur di kalangan Nahdliyin tapi juga mudah untuk di amalkan oleh siapa saja,” ungkap beliau Sohibul Ijazah kepada seluruh pengurus, Sabtu (11/06/2022).


Rutinan Anjangsana yang diikuti oleh seluruh pengurus PAC ini di laksanakan setiap satu bulan sekali secara bergantian dari rumah-rumah semua pengurus dengan waktu yang sudah ditentukan yakni Sabtu pon. Sedang untuk waktu pelaksanaannya, pukul 15.00 setelah shalat Ashar.


Pada pembukaan rutinan Anjangsana yang pertama ini bertempat di rumah rekan Senior atau ketua demisioner yakni Mas Danni, sekaligus beliau memberikan Ijazah yang bersanad dari guru-guru beliau yang bersanad dari KH. Abdul Hamid atau yang lebih masyhur dikenal dengan sebutan Mbah Hamid Pasuruan. Beliau (mas Danni) memperoleh Ijazah Rotib ini dari Gus Mad (adik Gus Rohim pendiri Majlis Riyadul Janah) saat masih mondok dulu.


“Harapanya dengan memwiridkan Rotib ini disamping mendekatkan diri kepada Allah SWT, juga untuk menyambung rasa menambah tali silaturahmi, terjalin sinergitas antara hati dengan hati dalam lantunan dzikir,” sambung ketua PAC IPPNU rekanita Debi.

 

Dijelaskan bahwasanya, wirid Rotib ini sangat banyak sekali faedahnya. Baik itu secara Bathiniyah maupun rohaniyah, Dari sejumlah literatur dijelaskan, Allah akan menjaga negara atau tempat tinggalnya dari beberapa cobaan dan siksaan. Selain itu, orang yang rajin membacanya juga akan diberi tambahan kekayaan, barokah, dan kebaikan di rumahnya.


Dijelaskan di dalam kitab Wirdul Imam Al ‘Allamatud Dunya bahwa sebagian ulama salaf berkata, khasiat Ratib Al-Haddad antara lain dapat memanjangkan umur, menyebabkan husnul khotimah, dan dapat menjaga dari segala bencana, baik di daratan, lautan, dan di udara.


Membaca Ratibul Haddad sangat diajurkan di tempat sepi, menghadap kiblat, serta dalam keadaan wudhu lantas menyebutkan hajatnya, sehingga apa yang diinginkan dikabulkan oleh Allah. Dengan membacanya, maka juga akan terhindar dari sifat kemunafikan dan tindakan dzalim.


Selain itu, orang yang membaca wirid ini juga akan memperoleh kemudahan dalam menyelesaikan persoalan dunia dan akhirat. Orang yang istiqomah membacanya juga akan tertolong dalam menghadapi musuh-musuhnya.


Apabila sebuah rumah dibacakan Ratib al-Haddad maka 40 rumah di sekitarnya pun akan terjaga dari bencana kebakaran dan pencurian. Bahkan, siapa yang membaca Ratibul Haddad tidak akan terkena serangan sihir.


Salah satu rekan-rekanita pengurus yang ikut rutinan Anjangsana ini mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya, selain menambah wawasan ia juga menjadi mengerti amalan-amalan aswaja sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan Ulama.

 

“Alhamdulillah, bersyukur bisa ikut ngaji rutin ini. Menambah ilmu dan amaliyah ibadah dan bermasyarakat,” pungkasnya.

 (Sulthon/Red)